Mereka makan lahap
selahapnya. , pas mereka makan aku ngambil kardus yang udah
disi kain, masukin anak 2 yang udah ngantuk berat, balik ke dalam rumah. Sampai rumah
kenak repet babak II, worst than before. Abis di repetin aku balik ke anak 2,
mungkin karena denger suara langkah kaki aku, dua-duanya bangun. Terus ngeong-ngeong
kenceng lagi. Neko sampai desis ke anak 2, pas mereka naik ke badan aku minta
di pangku. Aku pangku, mereka tidur lagi. Besoknya yang dua ekor datang ke
rumah. Setelah perjuangan sampai termehek-mehek, Ibu ngasih miara anak 4 walau
syaratnya gak boleh masuk rumah.
Penampungan/Shelter Kucing????
Belakangan sejak
punya Neko, jadi sering browsing tentang kucing, apapun itu. Informasi
penyakitnya, kesehatannya, makan yang bener, cara mandiinnya, grooming.
Everything about cat. Video-video tentang kucing juga gak lewat. Ujung-ujungnya
ngena ke media social yang lain. Instagram aku hampir semuanya tentang
perkembangan Neko, walaupun gak terlalu sering update, *jlebb.
Jadi beberapa dari
orang-orang yang aku follow rata-rata dari luar negri, dan akunnya rata-rata
akun kucing. Yang paling tertarik adalah akun para breeder and shelter kucing.
Ceritanya aku follow salah satu breeder (peternak) kucing asal Sweden Josephine
(fjarilflickans) dan perlindungan
kucing, sebut aja ‘sang foster’ asal
Amerika (foster kitten) .
Ngeliat akun mereka
tu rasanya seneng aja. Apalagi mbak Josephine sang breeder. Ceritanya dia
breeder kucing jenis Ragdoll. Breeder yang satu ini asli amat sangat serius
dengan kucing-kucingnya. Dari proses kawin sampai hamil terus lahiran, semua
gak ada yang ketinggalan di instgram sama web khususnya dia, update teruuss. Seriuslah,
paten kali memang kakak satu ini. Kesehatan kucing-kucingnya itu selalu di cek.
Pokoknya orang yang bakal beli kitten dari si kakak pasti gak nyesal. Malah ada
pembeli yang dari Boston, Amerika. Terus selain salut juga sama pemerintahan di
Sweden disana tentang animal. Jadi kalau ada yang asal-asal ternak kucing
langsung di tegor. Jadi si kakak Josephine baru-baru ini ngelaporin breeder
lain karena tetap ternak kucing yang bawa virus berbahaya. Initinya dia gak
hanya mikirin duit aja, keren lah! Ini Web khusus nya
dia, cek ya disini. Masalah bahasa, bahasa hati juga ngerti kok.
Nah, pas ngeliat
aktivitas sang foster kitten kadang-kadang aku ikut terharu. Jadi sang foster
yang aku gak tau namanya, selalu ngambil beberapa kitten dari shelter
(penampungan) (kayaknya udah ibu-ibu, soalnya pernah update anak gadisnya, udah
gede *plakk, iya ini memang gak penting).
Dari penampungan atau shelter itu kan pastinya kucing-kucing terlantar yang di
buang orang. Biasanya kucing kampong kayak Neko. Dia bantuin beberapa shelter,
melihara kitten sementara sampai ada yang mau adopsi. Bukan beli lho, adopsi. Biasanya
kitten yang datang itu kurus-kurus, kasihan lah. Begitu di rawat, jadi gemuk
and lucu. Disitu udah dikasih nama, kalau udah sehat and gemukan baru yang
pengen adopsi berdatangan. Di Amerika dan Sweden atau Negara luar yang lain
kayaknya pengawasan tentang animal itu bener-bener ya, aku pernah baca jadi
kalau di Australia itu sebelum miara hewan itu harus izin dulu ke organisasi
yang bersangkutan sambil nunjukin tabungannya, biar si hewan gak terlantar.
Di sekitar kota ku
kayaknya belum ada tempat penampungan. Ini yang buat agak-agak kekmana gitu. Belakangan
liat kucing terlantar agak miris, apalagi kalau masih kitten. Nangis jelas,
kasihan. Kadang hatiku memang lembut selembut bulu Neko. Pernah anak tetangga
si Dayat (6th) ngurung 4 ekor kitten di rumahnya di dalam keranjang.
Suara tangisan kitten nya menyayat hati, aku sampai lari ke TKP. Abis nego sama
Dayat, aku berhasil bawa 2 ekor pulang ke rumah. Kata maknya Dayat, kayaknya
kucingnya di buang orang. Abis gak ada tanda-tanda induknya.
Sampai rumah sukses
di repeti Ibu sama Bapak. Neko aja udah cukup, jangan bawak kucing-kucing yang
lain. Kalau mau miara, tarok di kandang ayam belakang jangan bawak masuk ke
rumah!! Kira-kira gitu repetan ke dua orang tua. Aku langsung lemes selemesnya.
Bawak anak 2 ke belakang rumah ke kandang ayam. Lari ke dalam rumah ngambil
makanan neko (raw food) agak di hancurin sampai lembek baru kasih ke anak 2.
Alhamdulillah, Yes!!
5 hari kemudian mereka pergi entah kemana, sampai sekarang gak balik-balik. Gak sempet di
jepret karena agak sibuk. *hiks
Karena ngeliat di
instagram sang breeder dan foster dan shelter, rasanya jadi pengen buka
shelter. Kayaknya kalau anjing jarang yang terlantar, kalau kucing? DIMANA-MANA!!
Kadang jadi ngerasa gak adil karena Neko di rawat sebaik-baiknya kucing yang bergelimpangan
di luar.
Tapi kalau mau buka Shelter sendiri yang danain siapa? Adanya orang
yang care? Mau adopsi? Donasi makanan?
Jadi gak berani mau
‘shelter’an. Cemen? Memang! Coward? Jelas! *gantungdiri
Hemmmm, andai
pemerintah lebih merhatiin hewan-hewan terlantar. Hiks
Jangan Lupa:

Penampungan/Shelter Kucing????
Artikel ini diposting dari blog Dewi Carelsz , Wednesday, February 25, 2015 , at 4:41 PM dalam topik Cats , Cats Story dan permalink http://dewicarelsz.blogspot.com/2015/02/penampunganshelter-kucing.html . 5 1 5 . Jangan lupa baca artikel terkait dan tinggalkan komentar anda.Baca juga artikel yang lain:
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
10 Tulisan Terakhir
Komentar
Statistik
Test
Tulis Komentar Kamu dibawah, pilih Name/URL atau pilih Anonymous.
5 Komentar untuk " Penampungan/Shelter Kucing???? "Terimakasih telah berbagi informasi yang menarik dan bermanfaat sekali
April 8, 2015 at 1:31 PMdi tunggu informasi selanjutnya, sukses terus
makasih dian, makasih juga udah mampir
April 8, 2015 at 1:36 PMItu seperti impian saya jg. Kdng kucing yg lewat blkg mta mkn sy ksh kan. Jdny ada yg netap. Cma ama tetangga agak miris jg ati, dgar2 mereka merepet gara2 kucing.
December 16, 2015 at 12:40 PMunknown @ jangankan tetangga, kadang keluarga aku aja masih suka merepet gara2 banyak kucing yang datang ke rumah. apalagi pengeluaran aku tiap bulan demi makaanan kucing. hemmm... moga mimpi shelter ini terlaksana. amiiin
January 4, 2016 at 12:05 PMMakanya perlu tekan populasi, biar gak semakin bergelimpangan di Mana Mana si kucing.
December 29, 2017 at 9:13 PMPost a Comment
"Terima kasih sudah membaca blog saya, silakan tinggalkan komentar. Stay Positive"